meuria - Keong mas "atau yang sering juga di sebut Aboe dalam bahasa Aceh" telah menjadi hama utama di Aceh, tepatnya di kabupaten pidie pada areal persawahan sawah. Serangan ini dapat terjadi pada persemaian sampai tanaman berumur dibawah empat minggu setelah tanam. Keong mas memakan ruas-ruas tanaman padi yang masih muda (umur ± 1-2 bulan) dan membuat ruas-ruas tanaman menjadi patah berserakan di sekitar tanaman padi. Dampak terburuk adalah produktivitas sawah semakin menurun, bahkan gagal panen. Populasi keong mas yang tinggi berdampak fatal bagi tanaman padi.
Salah satu kelompok Mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala yang sedang melakukan KKN di Lameu Meunasah Baro Kec.Sakti kab.Pidie mempunyai kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapat dengan cara membuat sebuah trobosan yaitu menciptakan Pembasmi Keong Mas.
Gampong tempat mereka melaksanakan kuliah kerja nyata merupakan desa yang sebagian besar areal persawahan. Permasalahan di gampong tersebut salah satunya hama Keong Mas pada saat menanampadi, masyarakat umumnya menggunakan pestisida sintesis yang dibeli di toko pertanian untuk membasmi Keong Mas. Penggunaan pestisida sintesis memang efektif membasmi keong emas, namun lama kelamaan akan menyebabkan Meong Mas resis tenterhadap pestisida dan meninggalkan residu di sawah sehingga membahayakan kesehatan manusia.
Janeng (Dioscorea Hispida, Dents) merupakan umbi yang banyak tumbuh di gampong Lameu Meunasah Baro, umbi ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dikarenakan sifatnya yang beracun dan mematikan. Racun yang terdapat dalam umbi tersebut berupa HCN (Asam Sianida) dan Dioscorine, Keracunan asam sianida diatas 5 mg dapat menyebabkan kematian. Sifat racun inilah yang membuat masyarakat enggan menggunakan janeng sebagai bahan pangan, padahal janeng sangat mudah dibudidayakan, bebas dari hama yang menganggu seperti babi dan pertumbuhannya cepat. Oleh karena itu mereka menggunakan janeng yang merupakan sumber daya lokal untuk dimanfaatkan sebagai racun pembasmi Keong Mas.
Cara Membuat pembasmi Keong Mas dari Janeng bisa dengan cara dikupas kulitnya lalu dipotong kecil-kecil dan haluskan menggunakan Blender, kemudian ambilah ekstraknya saja dan disemprotkan ke Keong Mas.
Mahasiswa ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak gampong, seperti Pak Keuchik, Sekretaris Desa, Urueng Tuha, dan petinggi gampong lainnya. Masyarakat juga sangat antusias untuk bertanya maupun menyaksikan pembuatan racun tersebut.
"Setelah melakukan uji coba Alhamdulillah racun dari Janeng mampu membasmi Keong Mas, ketika disemprotkan pada Keong Mas yang sedang berjalan di sawah, cangkangnya langsung terbalik dan mati. Pak Abdullah S.Pd sebagai Sekdes mengatakan bahwa Pestisida dari Janeng ini mampu membunuh Keong Mas seperti pestisida yang dibeli di toko. pak iskandar S.Pd sebagai Geuchik desa lameu merasa senang dan telah menyebarkan kebeberapa masyarakat mengenai informasi pestisida dari Janeng tersebut" Kata Muhammad Ihsan ketika di hubungi tim MEURIA.NET
Mahasiswa KKN tersebut merupakan Kelompok P 213 merasa sangat bangga dan senang karena mampu membuat program yang sangat bermanfaat bagimasyarakat gampong. Mereka dibimbing oleh Ibu Sitti Saleha, M.Si dan diketuai oleh Muhammad Supriadi dengan anggota Agung Putra Perdana, Zia Ludhfi, Yesika Nurdina dan Dina Febriani dan Muhammad Ihsan.
Jika ingin menghubungi pencetus Anti Keong Mas dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai pestisida tersebut bisa langsung hubungi Muhammad Ihsan melalui email ke ihsangenoit@gmail.com.
keren jadi pengen apllikasikan disawah saya.....
ReplyDelete